Menggunakan cairan anti bocor
Cara lain yang bisa digunakan yaitu dengan cairan anti bocor yang mempunyai senyawa khusus. Hal itu memungkinkan cairan dapat berubah menjadi keras dan menutupi lubang kebocoran. Jadi selain menambal, juga bisa mengantisipasi kebocoran. Tidak perlu pergi ke tukang tambal ban, tinggal tarik paku dan lubang pun akan tertutup dengan cairan yang mengeras.
Akan tetapi masih ada efek negatif dari metode ini. Cairan yang masuk melalui pentil angin ini bisa mengikis ban dalam, serta beresiko merusak velg karena zat dan kandungan yang dimilikinya.
Selain itu juga, lama kelamaan cairan yang berada di dalam ban akan mengeras dan menjadi serbuk. Cara ini simpel namun ada efek buruk.
Baca Juga : Efek Negatif Menggunakan Ban Kotak di Jalan Raya
Metode tip top
Cara ini sebenarnya menjadi langkah yang direkomendasikan dibanding metode sebelumnya. Metode tip top ini menggunakan rubber patch, atau seperti salonpas berbentuk karet hitam. Metode ini mengharuskan untuk membongkar ban kemudian menempelkan rubber patch pada dinding dalam ban yang bocor.
Jika ingin menempel lebih kuat, bisa menggunakan hot press. Lalu tunggu rubber patch mengering dan menempel sempurna kira-kira 10 hingga 20 menit.
Sebenarnya metode ini sama seperti menambal ban pada ban tube type. Metode ini tidak akan merusak kontruksi ban, tahan lama dan bisa menutup lubang yang lebih besar dari bolongan paku. Namun, metode ini belum banyak digunakan di pinggir jalan, karena lebih mahal. Pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama.* (RENALDI)
Baca Juga : Kenali Penyebab Karburator Banjir dan Cara Mengatasinya