Bengkelnya menerima rancang bangun mobil, motor, rebuild bodi, dan rebuid engine. Lalu ada juga sunblasting dan vavorblasting, pengelasan, pengecatan ulang. Jadi tidak seperti bengkel-bengkel pada umumnya. Para napi juga bisa mengutak atik motor nantinya. Tetapi karena aturan yang ketat dan mayoritas 95% napi kasus narkoba sehingga persyaratan administrasinya tidak terpenuhi. Sehingga tidak ada napi yang diperkerjakan untuk saat ini. Saat ini juga di cafe juga tidak ada orang dari dalam lapas, karena sudah bergabung dengan kemitraan dan pekerjanya sudah dari orang umum.
Baca Juga : Setia dengan Motor Honda Vario, Mantum HVRC Beberkan Keunggulannya
“Tujuan program ini adalah untuk menunjukan ke masyarakat, bahwa di dalam penjara itu ada pembinaan dan produktivitas. Tugas saya sebagai pembina untuk memberikan skill sebagai bekal hidup para napi setelah keluar,” ujar Agung, Pembina Lapas Banceuy.
“Para napi yang saya bina harus memiliki keterampilan, seperti misalnya bisa memasak, mencukur, utak atik motor, menyablon dan menjait,” lanjutnya. Lalu di dalam lapas juga ada pelatihan barista, dan sekarang akan ada pelatihan fotografi yang dinamakan smartphonegraf. Jadi para napi nanti akan dilatih untuk pengambilan gambar dan video dengan baik.
Penjara ini bukan hanya membuat jera, tetapi bisa sebagai sarana pendidikan dan pencarian skill.
“Orang di dalam harus memiliki skill, karena bekal yang paling berguna itu adalah keterampilan. Kalau bekal materi bisa habis, tetapi kalau tabungan ilmu kan tidak,” pungkasnya.* (RENALDI)
Baca Juga : Awet Bersama 18 Tahun, Klub Motor HMPC Bagikan Tipsnya