Sementara untuk oli sintetik lahir dari perkembangan teknologi lewat rekayasa kimia. Kandungannya pun berbeda dan memiliki struktur molekul yang lebih baik. Juga memiliki tingkat kekentalan tidak terlalu tinggi dan membuatnya lebih cocok untuk mesin-mesin kendaraan modern.
Selain itu, oli sintetik juga memiliki kemampuan melepas panas yang lebih baik. Sehingga tidak mudah teroksidasi dan menguap. Juga membuatnya memiliki usia pakai yang lebih lama dibanding mineral.
Namun, oli sintetik memiliki harga lebih tinggi dibanding dengan oli mineral. Namun hal itu tentunya sepadan dengan teknologinya. Meski memiliki molekul dan teknologi yang terbaik, ternyata tidak semua kendaraan cocok untuk memakai oli ini. Oli ini memiliki tingkat kekentalan yang rendah sehingga kurang pas untuk kendaraan yang menggunakan mesin teknologi lama.
Jadi, mana yang lebih baik? Jawabannya adalah kembali pada kendaraan. Jika kendaraan sudah menggunakan teknologi mesin terkini, bisa memilih oli sintetik. Oli ini membantu dengan adanya molekul pintar, pembersih mesin atau pendingin mesinnya. Sementara untuk kendaraan lama sebaiknya menggunakan oli mineral, karena memiliki spesifikasi yang lebih sesuai.* (RENALDI)
BACA JUGA : ‘Stut’ Motor Mogok Bisa Kena Tilang Rp 250 Ribu