Berdasarkan hasil tersebut, KNKT memberikan beberapa rekomendasi untuk peningkatan kualitas yang disesuaikan dengan iklim indonesia.
Merujuk peta korosi dunia yang dikembangkan sesuai ISO 9223 tentang sistem klasifikasi laju korosi carbon steel berdasarkan kondisi atsmofer lingkungan, Indonesia saat ini berada pada laju korosi parah.
Kepada Kemenhub, KNKT merekomendasikan agar ketahanan karat dijadikan bagian dari persyaratan kelaikan uji tipe kendaraan.
Menurut Soerjanto, PT AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High tensile plate yang akhirnya diproses dengan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping.
KNKT juga melihat proses pengendalian kualitas produk, mulai dari tahap incoming material, press, welding dan pelapisan.
Berdasarkan hasil perhitungan finite element method (FEM), dapat dikatakan rangka eSAF cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi.