Pada Juni 2024, Departemen Perhubungan Amerika Serikat (AS) mengumumkan peraturan baru yang mengharuskan produsen mobil untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar di semua model kendaraan pada tahun 2032. Dalam peta jalan yang baru ini, pada 2031, mobil penumpang diharuskan mencapai konsumsi bahan bakar rata-rata 65 mil per galon (27,6 km/liter), meningkat signifikan dari 48,7 mil per galon (20,7 km/liter) saat ini. Untuk truk ringan, truk pikap, dan SUV, standar konsumsi bahan bakarnya akan naik menjadi 45 mil per galon (19,1 km/liter), dari sebelumnya 35,1 mil per galon (14,9 km/liter).
Sementara itu, untuk kendaraan berat seperti truk besar dan truk pikap berat, target konsumsi bahan bakarnya akan meningkat menjadi 35 mil per galon (14,9 km/liter) pada 2035, naik jauh dari 18,8 mil per galon (8 km/liter) yang berlaku sekarang. Untuk mencapai target ini, pabrikan mobil diharuskan meningkatkan efisiensi bahan bakar secara tahunan: 2% untuk mobil penumpang antara 2027-2031 dan truk ringan antara 2029-2031; serta 10% per tahun untuk kendaraan berat dari 2030-2032 dan 8% dari 2033-2035.
Selain fokus pada peningkatan efisiensi bahan bakar kendaraan berbahan bakar fosil, pabrikan mobil juga diharuskan meningkatkan jumlah kendaraan listrik dan hybrid yang dijual. Menteri Perhubungan AS, Pete Buttigieg, menyatakan bahwa peraturan baru ini akan membantu pemilik kendaraan menghemat lebih dari 600 USD (sekitar 15,2 juta IDR) dalam biaya bahan bakar sepanjang umur kendaraan. Buttigieg juga menekankan bahwa kebijakan ini tidak hanya akan mengurangi pengeluaran konsumen tetapi juga mengurangi polusi dan ketergantungan pada impor minyak.
Baca Juga: Ford Ranger Super Duty, Versi Super Tangguh Siap Meluncur pada 2026
Menurut laporan People’s World, standar baru ini diperkirakan akan menghemat hampir 70 miliar galon (265 miliar liter) bahan bakar dan mengurangi lebih dari 782,6 juta ton emisi CO2 pada tahun 2050. Dibandingkan dengan era 1970-an, ketika efisiensi bahan bakar rata-rata mobil hanya sekitar 5,5 km/liter, peraturan baru ini menuntut efisiensi yang empat kali lipat lebih baik untuk kendaraan ringan.
Meskipun disambut positif oleh banyak organisasi lingkungan dan kesehatan, kebijakan ini juga mendapatkan kritik karena dianggap tidak cukup ketat dibandingkan dengan proposal awal. Sebelumnya, proposal yang lebih ambisius mengharuskan mobil penumpang mencapai 66,4 mil per galon dan truk ringan 54,4 mil per galon pada tahun 2032. Dan Becker, Direktur Kampanye Transportasi Aman Iklim, berpendapat bahwa standar saat ini dipengaruhi oleh tekanan lobi industri otomotif.
Selain peraturan konsumsi bahan bakar, pemerintah AS juga meluncurkan berbagai langkah lain untuk mendukung industri kendaraan listrik. Pada April 2024, Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) mengeluarkan peraturan emisi ketat yang diperkirakan akan mencegah emisi CO2 sebesar 7 miliar ton hingga 2054, sepuluh kali lipat dari penghematan yang dihasilkan oleh standar bahan bakar. Pemerintah juga telah memberikan subsidi pajak bagi pembeli kendaraan listrik, mendukung pembangunan stasiun pengisian daya, dan memberikan berbagai insentif untuk perusahaan manufaktur kendaraan listrik.