Toyota Motor mengumumkan bahwa produksinya secara global mengalami penurunan selama delapan bulan berturut-turut pada September ini, dipicu oleh penurunan penjualan dan produksi di dua pasar terbesar mereka, yaitu Amerika Serikat dan China.
Produksi mobil Jepang ini menurun sebesar 8% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, mencapai 826.556 kendaraan. Di AS, produksi turun sebesar 14%, sedangkan di China penurunannya mencapai 19%.
Di AS, penurunan produksi dipengaruhi oleh penangguhan pembuatan dan pengiriman model mobil sport Grand Highlander dan Lexus TX, yang disebabkan oleh masalah pada airbag. Namun, Toyota mengumumkan bahwa mereka telah kembali memulai produksi model-model tersebut sejak 21 Oktober.
Baca Juga: Nissan Siap Luncurkan Teknologi Vehicle to Grid pada 2026
Sementara itu, di China, sebagai pasar mobil terbesar di dunia, Toyota terus menghadapi tantangan dari peralihan menuju kendaraan listrik dan plug-in hybrid yang semakin populer di kalangan merek lokal. Secara keseluruhan, penjualan global Toyota turun 7% menjadi 853.149 kendaraan pada bulan September, dengan penjualan di AS merosot 20%, penjualan di China turun 9%, dan penjualan domestik turun 6%.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Toyota telah menjual sebanyak 7,4 juta kendaraan, yang merupakan penurunan 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.